NU Online, 23/06/2014
Potensi Doa Bagi Manusia
Judul
buku : Doa Ajaran Ilahi: Kumpulan Doa Dalam Al-Qur’an
Beserta Tafsirnya
Penulis : Anis Masykur dan Jejen
Musfah
Penerbit : Noura Books, Jakarta
Cetakan : I, Juni 2013
Tebal : 194 Halaman
ISBN : 978-602-7816-93-0
Ada
anggapan bahwa doa itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang lemah. Hanya
orang yang butuh kepada Allah saja yang mau berdoa. Sementara yang kuat merasa
“tidak perlu” berdoa.
Padahal,
berdoa dapat membawa kebaikan bagi para pemohonnya. Doa bisa mendatangkan
anugerah bagi orang banyak. Doa memiliki potensi besar dalam mengarahkan
perjalanan kehidupan seseorang.
Potensi
itu dapat mengubah sesuatu yang buruk menjadi baik. Bahkan mengubah sesuatu
yang tidak mungkin menjadi mungkin. Allah memiliki kehendak untuk memberikan
kebahagiaan kepada hamba yang dicintai-Nya.
Diriwayatkan
oleh Imam Ahmad, Ibn Majah, dan al-Turmuzi dari Sulman yang mengatakan, bahwa
Rasulallah saw bersabda, Tidak ada yang dapat menolak takdir (ketentuan)
dari Allah, kecuali doa dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali berbuat
kebaikan.
Buku
bertajuk Doa Ajaran Ilahi: Kumpulan Doa dalam al-Qur’an Beserta Tafsrinya
ini, diharapkan mampu mengikis sikap sombong manusia tersebut. Doa-doa di
dalamnya ditampilkan secara khas. Karena hanya mengelaborasi doa-doa dalam ayat-ayat
al-Qur’an. Doa-doa itu pernah diamalkan para rasul dan orang-orang saleh
terdahulu.
Al-Qur’an
telah merekam kisah-kisah para utusan Allah dan hamba-hamba-Nya yang beirman.
Mereka senantiasa memanjatkan doa kepada Allah swt. Padahal mereka adalah orang-orang
yang dijamin oleh Allah swt. Segalanya menjadi tercurahkan dengan berdoa. Sehingga
terjalinlah hubungan langsung antara Allah dan makhluk-Nya.
Fitrah
manusia selalu butuh akan kekuatan Tuhan. Sebab itu, ath-Thibi memberikan
definisi doa sebagai bentuk penampakkan kehinaan dan kerendahan diri. Saat
berdoa itu keadaan yang menggambarkan tiada berdaya. Di dalamnya kita menyatakan
hajat, keperluan dan ketundukkan kepada Allah swt.(halaman 2)
Dalam
kehidupan, doa mampu membangun dimensi kontrol manusia. Buku ini dimaksudkan
untuk memberi jalan lebih mudah. Jalan mendekatkan diri kepada Allah bagi para
hamba-hambanya yang berserah diri.
Di
situlah letak kekuatan doa dalam kehidupan umat Islam. Sehingga dengan itu
dapat menyelamatkan diri kita, keluarga, bangsa dan negara dari keterpurukan.
Dengan begitu, doa merupakan sarana penting bagi manusia sebagai makhluk.
Tindakan
itu menjadi manifestasi pengkuan atas kelemahan manusia di hadapan Penciptanya.
Orang berdoa sebaiknya disertai dengan hati yang penuh kehadiran kepada Allah. Saat
berdoa juga diharapkan dapat memahami dan merenungkan segala lafal yang
diucapkan. (Halaman 3)
Karya
Anis Masykur dan Jejen Musfah ini bersifat praktis dan berguna sepanjang hidup.
Di sinilah letak keistimewaannya. Pembaca bisa mengamalkannya secara langsung
setiap hari. Semua orang bisa membaca dan mengamalkannya dengan mudah.
Karena
setiap doa diberi penjelasan singkat dan padat. Kemasannya pun dibuat sangat
menarik. Dalam setiap penjelasan termuat sebab turun (asbab al-nuzul), keutamaan
dan tafsir terkait dengan doa-doa mustajab yang diamlakan para Nabi.
Kemudahan
yang dihadirkan lainnya adalah tema-temanya disusun secara tematik (maudhu’i).
Doa para Nabi dalam menyebarkan ajaran Allah. Doa pertaubatan para Nabi ketika
melakukan kekhilafan. Ada juga doa para nabi yang memohonkan azab bagi kaumnya
yang enggan mengikuti ajakannya.. sebagian yang lain adalah doa-doa yang
mempunyai faedah dan fadhilah khusus.
Dengan
demikian buku ini layak untuk dimiliki dan dibaca oleh setiap muslim. Buku ini
dapat dijadikan tuntunan doa praktis bagi anak-anak dan bagi para pemula yang
ingin mengamalkan doa para Nabi.
Buku
ini membawa kita bahwa setiap doa itu mengandung kekuatan spiritual dan
emosional. Kekuatan spiritual, sebab dengan berdoa kita merasa dekat dengan
Allah swt. pada aspek emosional, doa dapat mendorong alam bawah sadar seseorang
untuk berpikir positif.
Komentar