Buku
berjudul asli al-Akhlâq wa al-Siyar fî Mudâwât al-Nufûs ini, memaparkan
prinsip-prinsip moral dan kebijaksanaan. Prinsip yang melahirkan kebahagiaan di
dunia dan akhirat kelak. Ibn Hazm menghimpunnya agar menjadi pedoman
dalam menggapai hidup bahagia dengan budi pekerti (al-akhlâq al-karîmah). Agama
sesungguhnya telah memberi jalan kepada siapa pun yang ingin hidup bahagia.
Sebab
itu, tokoh bernama Abû Muhammad
‘Ali ibn Ahmad ibn Sa’îd
ibn Hazm al-Andalûsî ini mengetengahkan pentingnya akhlak terpuji. Seperti
menuntut ilmu, percintaan, persahabatan dan memberi nasihat yang dapat
memberikan ketenangan batin. Kebahagiaan tidak diukur dari banyaknya harta yang
dimiliki. Juga bukan dinilai dari tingginya jabatan yang diraih. Kebahagiaan
itu terletak pada ketenangan jiwa (batin) seseorang.
Kebahagian
adalah saat seseorang berhenti mencemaskan segala sesuatu yang biasanya membuat
manusia cemas. Ini membuatnya semakin berwibawa di mata teman maupun lawan.
Kebahagiaan abadi adalah kebahagiaan surgawi. (halaman 20).
Jika
seseorang hanya mencermati segala hal yang bersifat duniawi, maka akan
menjadikannya pemurung. Dan akhirnya akan mengerti betapa segala sesuatu itu
fana. Banyak orang gagal disebabkan ia tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas.
Seseorang mudah terombang-ambing dalam jiwa ketidaksadaran. Puncak kebahagiaan
manusia adalah saat seseorang dapat melewati masa-masa kesulitannya.
Filsuf
abad pertengahan ini berberusaha menemukan tujuan yang patut dicapai. Hanya ada
satu, yakni terbebas dari kecemasan dan rasa takut. Menjauhi penyakit-penyakit
batiniah seperti menipu, cemburu dan bermegah bisa membawa hidup kita ke dalam
kesengsaraan. Penyakit jiwa itu dianggap sebagai asas kerusakan moral.
Prinsip
yang paling efektif untuk menghilangkannya ialah dengan melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan sifat tersebut. Hanya dengan terbebas dari penyakit batin
itu kita bisa memaknai dan menikmati hidup. Sehingga setiap perilaku kita bisa
memancarkan kearifan dan kebahagiaan.
Hanya
dengan terbebas dari penyakit batin itulah kita bisa memaknai dan menikmati
hidup. Sehinga setiap perilaku kita memancarkan kearifan dan kebahagiaan. Anda
harus memahami bahwa hanya ada satu tujuan yang mesti diperjuangkan, yakni
menjauhkan diri dari kecemasan. Dan hanya ada satu jalan untuk mencapai hal
tersebut, yakni beribadah kepada Allah swt.
Kehadiran
buku setebal 187 halaman ini membawa angin segar di tengah merebaknya berbagai problem
bangsa saat ini. Kondisi bangsa yang sedang tenggelam dalam hawa nafsu,
kecemasan dan keserakahan. Masyarakat membutuhkan sebuah teori yang dapat
mengubah karakter buruk tersebut. Sebab itu karya ini bertujuan menjawab
permasalahan itu dengan etika positif dan respons moral. Sebuah terapi klasik
yang tetap asyik disimak dan relevan untuk anak muda saat ini.
Judul buku : Buku Saku Psikologi Akhlak: Agar Hidup Bijaksana dan Lebih Bahagia
Penulis : Ibn Hazm al-Andalusi
Penerjemah : Zaimul Am
Penerbit : Penerbit Zaman, Jakarta
Cetakan : Pertama, 2014
Tebal : 187 Halaman
ISBN : 978-602-1687-23-9
Komentar